SELAMAT DATANG DI WEB BLOG KORWIL X DISDIKBUD ULU PUNGKUT

Penerapan Otentifikasi Ganda pada Single Sign-On (SSO) Dapodik





       Dalam era digitalisasi pendidikan, keamanan data menjadi aspek yang sangat krusial. Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai tulang punggung pendataan pendidikan nasional menyimpan informasi sensitif tentang peserta didik, pendidik, sekolah, dan sarana prasarana.
Dalam upaya memperkuat sistem keamanan data pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menerapkan Otentifikasi Ganda (Two-Factor Authentication/2FA).
Peraturan tersebut dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) pada sistem Single Sign-On (SSO) Dapodik.
Oleh karena itu, peningkatan sistem keamanan dalam proses autentikasi pengguna sangat dibutuhkan. Salah satu solusi strategis yang mulai diterapkan adalah Otentifikasi Ganda (Two-Factor Authentication/2FA) pada mekanisme Single Sign-On (SSO) Dapodik.

Baca Juga Edaran Pemberitahuan

Apa Itu Single Sign-On (SSO)?
SSO adalah mekanisme autentikasi yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan atau sistem hanya dengan satu kali login. Di lingkungan Dapodik, SSO mempermudah akses pengguna ke layanan seperti Dapodikdasmen, ARKAS, E-Rapor, dan platform-platform Kemendikbudristek lainnya tanpa harus berulang kali memasukkan kredensial.

Kelemahan Sistem Autentikasi Tunggal
Meskipun SSO menawarkan kenyamanan, sistem ini juga memiliki kelemahan jika hanya mengandalkan satu lapis autentikasi, yakni username dan password. Risiko seperti:
Password bocor atau ditebak
Penggunaan perangkat tidak sah
Akses dari lokasi mencurigakan dapat menyebabkan kebocoran data atau penyalahgunaan sistem.

Apa Itu Otentifikasi Ganda (2FA)?
Otentifikasi Ganda adalah metode keamanan tambahan yang mengharuskan pengguna melakukan dua bentuk verifikasi sebelum mendapatkan akses. Bentuk kedua ini biasanya berupa:
Kode OTP (One-Time Password) yang dikirim melalui SMS atau email
Aplikasi autentikator seperti Google Authenticator
Biometrik seperti sidik jari (pada sistem tertentu)

Penerapan 2FA pada SSO Dapodik
Kemendikbudristek mulai menerapkan 2FA untuk meningkatkan keamanan akses ke sistem Dapodik dan platform digital lainnya. Prosesnya melibatkan langkah berikut:
Hal ini dilakukan untuk melindungi data sensitif yang diakses oleh jutaan pengguna, termasuk operator sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Dengan otentikasi ganda, pengguna tidak hanya memasukkan username dan password, tetapi juga harus menyelesaikan langkah verifikasi tambahan, seperti memasukkan kode OTP (One-Time Password) yang dikirim melalui aplikasi autentikator.

Langka-Langkah untuk proses penerapan Otentifikasi Ganda Pada SSO sebagai berikut:
Unduh dan Instal Aplikasi Google Authenticator pada handphone atau gawai Anda,
- untuk pengguna Android: Google Authenticator
- untuk pengguna iOS: Google Authenticator
Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan masuk menggunakan SSO Dapodik ke Aplikasi Manajemen Dapodik (datadik.dikdasmen.go.id, sp.datadik.dikdasmen.go.id, ptk.datadik.dikdasmen.go.id, atau aplikasi lain yang menggunakan SSO Dapodik), maka akan tampil notifikasi status keaktifan 2FA, Silahkan Pilih:
- AKTIFKAN SEKARANG Untuk memulai proses pengaktifan 2FA melalui Google Authenticator.
- AKTIFKAN NANTI Untuk menunda pengaktifan dan melanjutkan penggunaan aplikasi tanpa 2FA.
Buka Aplikasi Google Authenticator yang telah diinstal pada handphone atau gawai Anda lalu klik tombol Tambahkan Akun Baru Authenticator. Ikuti Langkah berikut:
- Buka aplikasi Google Authenticator.
- Pilih “+” untuk menambahkan akun.
- Pilih opsi Pindai kode QR (Scan QR code)
- Arahkan kamera gawai Anda ke kode QR yang ditampilkan di laman SSO Dapodik.
- Proses tambah akun pada aplikasi Google Authenticator telah berhasil.
Gunakan Kode Verifikasi untuk Setiap kali Anda login menggunakan SSO Dapodik:
- Memasukkan username dan password pada SSO Dapodik,
- Anda akan diminta memasukkan kode verifikasi.
- Buka aplikasi Google Authenticator.
- Masukkan 6 digit kode yang muncul di akun terkait (kode berubah setiap 30 detik).
- Login berhasil

Manfaat Penerapan 2FA pada SSO Dapodik
Meningkatkan Keamanan: Mengurangi risiko peretasan karena hanya password tidak cukup untuk mengakses sistem.
Melindungi Data Sensitif: Informasi guru, siswa, dan sekolah tetap aman dari pihak tak bertanggung jawab.
Mendorong Literasi Digital: Guru dan operator menjadi lebih sadar akan pentingnya keamanan digital.
Meningkatkan Kepercayaan: Baik dari pihak sekolah, dinas, maupun pengguna layanan pendidikan digital lainnya.

Panduan dapat di baca di sini



Penjelasan tentang Proses Sinkronisasi dan Validasi Data GTK

 





Meskipun data Dapodik bersifat real-time, proses integrasi dan validasi data membutuhkan waktu tertentu sebelum benar-benar terlihat di Info GTK. Berikut penjelasan lengkapnya:

1.   Sinkronisasi Dapodik ke Server GTK

Saat sekolah melakukan sinkronisasi Dapodik, data akan masuk ke server Dapodik secara langsung. Namun, data ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk tersinkronisasi ke server GTK.

Artinya, perubahan yang dilakukan di Dapodik tidak akan langsung muncul di Info GTK, tetapi membutuhkan jeda waktu singkat.

2. Proses Validasi Data GTK

Meskipun data sudah masuk ke server GTK dalam waktu singkat, tidak semua data langsung bisa diakses atau digunakan untuk kepentingan administrasi seperti tunjangan profesi.

Ada tahapan validasi data yang harus dilakukan untuk memastikan keakuratan informasi yang telah disinkronkan.

Proses ini bergantung pada beberapa faktor, seperti:
a. Kelengkapan data yang diinput oleh sekolah.
b. Kesalahan atau ketidaksesuaian data yang perlu dikoreksi.
c. Proses validasi oleh sistem Info GTK.

Lama proses validasi ini bisa berkisar antara 3 hingga 7 hari, tergantung dari kompleksitas data yang diperiksa.

3. Pengaruh Validasi terhadap Tunjangan Profesi

Bagi guru yang ingin memastikan keakuratan data untuk pencairan tunjangan profesi, perlu dipahami bahwa sinkronisasi Dapodik saja tidak cukup.

Selain validasi dasar, ada juga proses validasi tambahan yang dilakukan untuk menghitung ketersediaan guru dan kepastian data penerima tunjangan.

Proses ini bisa memakan waktu lebih lama, terutama jika terjadi perubahan sistem atau adanya tambahan validasi seperti untuk P3K.

  1. Sinkronisasi Dapodik ke server GTK membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.
  2. Proses validasi data di Info GTK berkisar antara 3 hingga 7 hari, namun bisa lebih lama jika ada proses tambahan seperti validasi P3K.
  3. Proses validasi untuk tunjangan profesi dan P3K bisa memakan waktu hingga 2 minggu, tergantung dari jumlah data yang harus diproses.

GURU SIAP-SIAP! Platform Rumah Pendidikan Segera Dirilis Mendikdasmen





Selasa, 14 Januari 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengadakan sosialisasi peluncuran platform baru yang bertujuan untuk menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi sistem pendidikan di Indonesia. Platform Rumah Pendidikan ini hadir sebagai pengganti dari berbagai platform pendidikan yang sebelumnya tersebar, termasuk Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang sering dikeluhkan oleh para guru karena kesulitan dalam pengoperasiannya.
Rumah Pendidikan dirancang dengan 8 ruang utama, masing-masing memiliki fungsi dan layanan spesifik. Ruang-ruang tersebut meliputi: Ruang GTK untuk guru, Ruang Sekolah untuk data dan informasi sekolah, Ruang Bahasa untuk sumber belajar bahasa, Ruang Murid untuk akses materi pembelajaran dan tugas, Ruang Pemerintah untuk kebijakan dan monitoring, Ruang Mitra untuk kolaborasi, Ruang Publik untuk informasi umum, dan Ruang Orang Tua untuk memantau perkembangan anak.

Dengan adanya Rumah Pendidikan, diharapkan dapat tercipta beberapa manat signifikan. Pertama, efisiensi dalam pengelolaan data dan informasi pendidikan melalui integrasi lebih dari 986 aplikasi pendidikan ke dalam satu platform. Kedua, aksesibilitas yang lebih baik bagi semua stakeholder pendidikan mendapatkan informasi dan layanan dengan mudah dan cepat. Ketiga, peningkatan kualitas pendidikan melalui sumber belajar yang berkualitas dan relevan. Keempat, kolaborasi yang lebih baik antara guru, siswa, orang tua dan pemerintah.

Meskipun memiliki potensi besar, implementasi Rumah Pendidikan tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah adopsi teknologi, mengingat tidak semua guru dan siswa memiliki akses yang samahadap teknologi. Selain itu, kualitas jaringan internet yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia juga dapat menjadi hambatan. Terakhir, perlu dilakukan sosialisasi yang intensif untuk memastikan bahwa semua pengguna, terutama guru yang belumir dengan teknologi, dapat memahami dan memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di Rumah Pendidikan.


Untuk Informasi selengkapnya terkait dengan materi sosialisasi Platform Rumah Pendidikan dapat di unduh di sini 📁

Berikut delapan ruang utama aplikasi digital Rumah Pendidikan adalah:

1. Ruang GTK – Untuk guru
2. Ruang Sekolah – Untuk data dan informasi sekolah
3. Ruang Bahasa – Untuk sumber belajar bahasa
4. Ruang Murid – Untuk akses materi pembelajaran dan tugas
5. Ruang Pemerintah – Untuk kebijakan dan monitoring
6. Ruang Mitra – Untuk kolaborasi
7. Ruang Publik – Untuk informasi umum
8. Ruang Orang Tua – Untuk memantau perkembangan anak

Platform Rumah Pendidikan dirancang menggantikan platform terdahulu, termasuk (Platform Merdeka Mengajar) PMM, yang menuai keluhan guru terkait penggunaannya. Aplikasi pendidikan sebelumnya disempurnakan melalui platform ini dengan pembaruan dan fitur sesuai kebutuhan pengguna.

Total Pengunjung

A.T. Diberdayakan oleh Blogger.